Senin, 22 Juni 2015

Masyarakat Ekonomi Asean dan Daya Saing Indonesia

 http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/657157/big/pasara+bebas+asean.jpg
Beberapa bulan lagi Masyarakat Ekonomia Asean akan di selanggarakan oleh Negara dikawasan Asia Tenggara. hal ini menjadi PR bagi indonesia untuk mempersiapkan kesepakatan antar negara asia tenggara yang telah dibuat ini. banyak sekali sektor-sektor yang saya anggap indonesia masih belum siap untuk hal ini.. seperti masalah daya saing sumber daya manusia (SDM) yang indonesia miliki, karna keluar masuknya orang dari negara lain semakin bebas untuk mencari pekerjaan di negara yang bersangkutan. hal ini menjadi kelemahan kita dimana kulitas sumber daya manusi (SDM) indonesia masih dikatakan kuran dan bahkan masih banyak sumber dayang manusianya yang ditidak produktif, maka dari itu indonesia mau tidak mau harus meningkatkan daya saingnya dengan cara arah pembangunan harus digeser dengan memajukan daerah, sekaligus mensejahterakan masyarakat daerah. karna hal tersebut dapat membuat setiap pelosok daerah memiliki kualitas dan diharapkan dapat produktifitasnya meningkat di keseluruhan.


Dengan hadirnya MEA, Indonesia sejatinya memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan dengan meningkatkan skala ekonomi aggregate, sebagai dasar untuk memperoleh keuntungan, dengan menjadikannya sebagai sebuah momentum untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Bagi Indonesia, MEA akan menjadi peluang  karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan perdagangan antar negara ASEAN menjadi bebas tanpa hambatan. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan ekspor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia.

Namun sebaliknya, pemberlakuan MEA 2015 akan dapat menjadikan kita sebagai konsumer, yang ditandai dengan hanya menjadi pasar impor. Apabila tanpa persiapan yang matang dalam meningkatkan produktivitas, efesiensi, dan daya saing. Apalagi saat ini Indonesia adalah pengimpor pangan yang sangat besar. Jika tidak mampu meningkatkan produksi pangannya secara mandiri, Indonesia akan terus mengalami defisit neraca perdagangan yang berdampak pada melemahnya nilai Rupiah.

 Produktivitas yang tinggi mencerminkan daya saing tinggi dan daya saing tinggi berpotensi menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk bisa menjadi negara dengan daya saing tinggi harus ada beberapa yang harus terpenuhi diantaranya meliputi infrastruktur, kualitas birokrasi, stabilitas ekonomi makro, serta pendidikan,yang kesemuanya bermuara pada upaya meningkatkan daya saing ekonomi. dan keseluruhan itu tergantung bagaimana kita bisa mensikapi MEA, apakah lebih banyak membawa hal yang postif ataupun sebaliknya..

Terimakasih telah berkunjung dan membaca artikel ini. Mohon maaf bila ada penulisan kata yang sama maupun kata yang tidak benar.. kurang lebihnya saya akhiri..

0 komentar:

Posting Komentar